SAHABATPOKER - Jadi gini ya guys kisah yang sesungguhnya langsung aja kita simak ya , jadi sebelumnya di pastikan lagi sebelum membaca cerita ini di siapin dulu tisu di samping kalian ya guys karena ada mengandung bawang nih guys,,,
Salman tak bisa membendung air matanya saat bertemu kembali dengan sang ibu, Jur. Tangis wanita berusia 78 tahun ini pecah usai melihat wajah ibunda setelah 45 tahun tak bertemu dan hilang kontak.
Keduanya bertemu di Desa Sungai abu, Kecamatan Abu, Alhn Pnjng. Jur yang berusia hampir satu abad ini langsung memeluk Salman dengan erat. Dia berulang kali mencium anaknya.
"Ya Allah, Ya Allah," ucap Jur, Senin (19/5/2024).
Jur bercerita, sejak kehilangan kontak dengan keluarga anaknya, dia selalu kepikiran dan selalu berdoa agar anak cucunya diberikan keselamatan.
Sampai-sampai saya itu kalau ke pasar, ada bus datang saya tungguin. Siapa tahu anak saya pulang, saking kangennya," kata Jur.
Puluhan tahun tak ada kabar. Puncaknya pascatsunami Aceh 2004, Jur mendengar kabar bahwa keluarga anaknya meninggal akibat bencana itu. Dia mulai mengikhlaskan sampai menggelar selamatan untuk orang meninggal.
"Sudah selamatan berulang kali, ikhlas tidak ikhlas ya saya ikhlaskan. Ya Allah, hati tidak karu-karuan. Sekarang sudah senang," ujarnya.
Menurutnya, kebahagiannya bisa bertemu dengan anak dan cucunya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
"kini yo lamak, yang pai lah basobok baliak (sekarang ya senang, yang hilang sudah ketemu kembali)," kata Jur sambil tersenyum.
"Sekarang saya mau di sini dulu biar terobati kangennya," sahut Salman.
Salman datang ke Ngunut, Sungai abu bersama anaknya Suyadi alias Yatimin setelah berhasil melacak keberadaan keluarganya melalui bantuan media sosial pemerintah desa.
Perempuan itu menceritakan bahwa pada 1976, ia bersama suami dan anaknya pamit merantau ke Padang, Sumatera Barat. Saat di perantauan, Salman sempat beberapa kali berkomunikasi dengan keluarganya di Sungai abu melalui surat.
Waktu itu berangkat 4 orang, saya, suami saya Indra, dan anak saya Budi dan Dayat. Kemudian tahun 1984 saya dan Budi sempat pulang, kemudian balik lagi," kata Salman.
Kesibukan di perantauan hingga pindah ke Sumbar, Padang membuat mereka jarang berkirim kabar. Hingga akhirnya, mereka kehilangan kontak dan sama sekali tidak berkomunikasi.
Hal senada disampaikan Dayat. Dia mengakui sempat lalai sehingga tidak bisa lagi berkomunikasi dengan keluarganya di Sungai abu, Alhn Pnjng. Keinginan untuk melacak keluarga neneknya akhirnya muncul pada 2019. Dibantu salah satu keponakan, mereka mulai melakukan upaya pencarian. Bandarq Terbaik Di Asia
Hingga akhirnya April 2024, keponakannya mencoba mengirim pesan ke akun Instagram Kantor Desa Sungai abu. Saat itu pihaknya menjelaskan secara rinci keluarga nenek Jur yang dicari.
"Disebutkan namanya nenek siapa, kemudian saudara ibu saya siapa saja dan sebagainya," kata Dayat.
Gayung bersambut, admin Instagram Desa Sungai abu merespons pesan dari keluarga Salman. Bahkan pihak desa juga membantu berkomunikasi dengan keluarga Jur.
"Alhamdulillah, kami langsung komunikasi dengan Nenek Wiji dan keluarganya. Ternyata benar. Saat kami tunjukkan fotonya, mereka semakin yakin," kata salah satu perangkat Desa Kaliwungu, Buk opet.
Setelah dapat kepastian, Salman dan Dayat bertolak dari Padang ke Sungai abu menemui orang tuanya.
"Saya sangat senang sekali, nyatanya saya masih punya embah (nenek)," ujar Dayat.
Sahabatpoker Agen Domino99 Poker Online Bandarq Terbaik Di Asia
0 komentar:
Posting Komentar