SAHABATPOKER- Sampai di jalan lurus menjelang terminal Ledeng, macet sekitar seratusan meter. Tempat ini memang biasa macet. Selain keluar/masuknya angkot, juga ada pertigaan jalan Sersan Bajuri. Iseng mengantre, kuambil tangan zahra ke penisku yang masih belum “kusimpan”, zahra menggosoknya. Lepas dari kemacetan tiba-tiba zahra memberi tawaran yang nikmat.
“Mau dicium..?”.
“Dengan senang hati”.
Segera saja zahra membungkuk melahap penisku yang sudah tegang lagi. Kepalanya naik turun di pangkuanku. Nikmatnya.., Baru kali ini aku menyetir sambil dikulum. Aku memperlambat jalan mobilku, menikmati kulumannya sambil mata tetap mengawasi kendaraan lain. Sementara rasa nikmat menyelimuti bawah badanku, deg-degan juga dengan kondisi yang “aneh” ini. Sampai di pertigaan jalan Panorama macet lagi. Situasi ramai. Kuminta zahra melepas kulumannya, banyak orang lalu-lalang. Lepas dari kemacetan kembali zahra memainkan lidahnya di leher penisku. Ada untungnya juga jalanan macet. Aku punya waktu untuk menurunkan tensi sehingga bisa bertahan lama. Oohh.., sedapnya lidah itu mengkilik-kilik leher dan kepala kelaminku. Nikmatnya bibir itu turun naik menelusuri seluruh batang penisku. Sayangnya, aku harus membagi konsentrasiku ke jalan.
Menjelang pertigaan Cihampelas zahra melepas jilatannya, bangkit melihat sekeliling.
“Sampai di mana nih?”, tanyanya terengah.
“Hampir Cihampelas”, jawabku.
“Mampir ke Sultan Plaza.., ya Mas..”.
“Mau ngapain?”.
“Mama tadi pesan”.
Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. Aku masuk ke Plaza, cari tempat parkir yang aman, di belakang bangunan. Sengaja kupilih tempat yang gelap. Kucegah zahra membuka pintu hendak turun.
“Oh ya.., sini zahra rapiin”. Kutarik kepala zahra begitu ia membungkuk akan merapikan celanaku.
“Terusin.., zahra..”, perintahku.
zahra bangkit lagi. Kukira ia mau menolak, tahunya hanya melihat sekeliling. Aman. Kembali kepala zahra turun-naik mengulum penisku. Kini aku bisa konsentrasi ke rasa nikmat di ujung penis. zahra memang pintar berimprovisasi. Kelihatannya ia sudah biasa ber-oral-seks. Lidahnya tak melewatkan seincipun batang kemaluanku. Kadang ditelusuri dari ujung ke pangkal, kadang berhenti agak lama di “leher”. Kadang bibirnya berperan sebagai “bibir” bawahnya, menjepit sambil naik-turun. Terkadang nakal dengan sedikit menggigit. Aku bebas saja mendesah, melenguh, atau bahkan menjerit kecil, tempat parkir yang luas itu memang sepi. Ketika mulutnya mulai melakukan gerakan “hubungan kelamin”, perlahan aku mulai “naik”, rasa geli-geli di ujung sana semakin memuncak. Saatnya segera tiba.
“Dicepetin.., zahra..”. zahra bukannya mempercepat, malah melepas..Bandarq Terbaik Di Asia
“Uh, pegel mulut saya..”.
“Sebentar lagi.., zahra..”.
Kembali ia melahap. Kali ini gerakan kepalanya memang cepat. Aku menuju puncak. zahra makin cepat. Sebentar lagi.., hampir..! zahra mempercepat lagi, sampai bunyi. Hampir.., hampir.., dan “Creett”, Ku*kan maniku ke dalam mulut zahra. Aku melayang.
“Uuhh” zahra melepaskan kulumannya, “Crot..”, kedua dan seterusnya ke celana dan perutku.
“Iihh.., engga bilang mau keluar.., jijik..”, katanya sambil mencari-cari tissu.Aku rebah terkulai. Sementara zahra membersihkan mulutnya dengan tissu.
Beberapa saat kemudian.
“Yuk.., Mas.., turun”.
“Entar dong..”, Aku bersih-bersih diri. Celaka, noda yang di celana tak bisa hilang.
“Kamu sendiri deh”.
“Sama Mas dong..”.
“Ini.., engga bisa ilang”, kataku sambil menunjuk noda itu
“Bajunya engga usah dimasukin”, sarannya. Betul juga.
Akhirnya aku membayar belanjaan zahra. Aku diminta ikut belanja karena maksudnya memang itu. Aku juga memberinya uang dengan harapan agar lain kali bisa kusetubuhi.
Sahabatpoker Agen Domino99 Poker Online Bandarq Terbaik Di Asia
LANJUT PART >> 4
0 komentar:
Posting Komentar