SAHABATPOKER -Namaku Teguh Kisah ini bermula ketika aku berumur 18 tahun.
Pagi itu Tante Era meneleponku dan memintaku untuk datang ke rumahnya. Dia mengeluh pipa air di dapurnya rusak. Karena aku sudah beberapa kali berhasil memperbaiki pipa2 air dirumahnya, maka dia memanggilku untuk memperbaiki pipa air yang rusak tersebut dirumahnya dan karena hari ini jadwalku sangat padat, maka aku bilang kalau aku akan kerumahnya setelah semua kegiatanku selesai.
Sore hari setelah semua kegiatan aku selesaikan, maka sesuai janjiku pada Tante Era aku datang ke rumahnya. Begitu sampai di rumahnya, akupun langsung masuk kedalam rumah dan ternyata Tante Era sudah berada di ruang tamu menunggu kedatanganku dengan mengenakan baju santai. Baju tersebut sangat pendek dan hanya menutupi 1/3 bagian paha mulus Tante Era.
“Ayo guh, aku tunjukin pipa yang rusak” kata Tante Era sambil membalikkan badan dan segera melangkah ke dapur.
Aku mengikuti Tante Era dari belakang. Mataku tak berkedip melihat penampilan Tante Era itu. Dengan memakai baju yang sangat pendek dan ketat tersebut, membuat mataku dengan jelas bisa melihat mulusnya paha serta bentuk dan lekuk pantat Tante Era yang bulat padat bergoyang ketika dia berjalan.
Begitu tiba di dapur, sebelum mulai memperbaiki pipa yang rusak, karena takut kotor dan basah, aku melepas celana panjang dan kemejaku sehingga aku tinggal mengenakan celana boxer dan kaos oblong.
Setelah aku selesai berganti pakaian, aku membungkuk untuk melihat pipa di bawah tempat cuci piring. Aku melihat ada air menetes dari sambungan pipa. Dengan posisi selonjor di lantai, aku masukkan badanku di bawah kolong tempat cuci piring tersebut dan mulai membetulkan sambungan yang rusak tersebut. Namun betapa terkejutnya aku saat aku melihat ke arah Tante Era. Karena baju Tante Era yang sangat pendek tersebut, maka dari posisiku tersebut aku dapat melihat langsung kearah selangkangan Tante Era. Ternyata Tante Era tidak memakai celana dalam sehingga aku bisa melihat langsung memek Tante Era yang dipenuhi dengan bulu2 jembut yang cukup lebat. Sejenak aku terdiam sambil memandangi memek Tante Era hinga aku dikejutkan oleh suara Tante Era.
“Gimana Teguh, apa perlu diganti sambungan pipanya?” tanya Tante Era.
“Gak usah Tan, hanya perlu ditambah seal tape dan dikencangin saja juga beres” jawabku dengan muka memerah menahan malu karena ketahuan Tante Era kalau aku sedang memandangi bagian selangkangannya. Bandarq Terbaik Di Asia
Akupun kembali memperbaiki sambungan pipa yang rusak tersebut sambil sesekali kembali mataku melihat selangkangan Tante Era yang jelas menampakkan bukit memeknya yang menggembung itu. Tiba2 aku merasakan sesuatu menggesek-gesek bagian tengah selangkanganku. Gesekan tersebut tepat mengenai biji pelirku. Saat aku melihat kebawah, aku melihat kaki Tante Era yang menggesek gesek biji pelirku tersebut. Akupun merasakan nikmatnya gesekan kaki Tante Era tersebut pada biji pelirku dan akupun seketika menghentikan aktifitasku yang sedang memperbaiki sambungan pipa yang rusak tersebut. Tante Era terus melakukan hal tersebut hingga kurang lebih 1 menit lamanya. Karena rangsangan pada biji pelirku tersebut, kontolkupun mulai ngaceng dan keras. Namun disaat aku sedang merasakan nikmatnya gesekan tersebut, tiba2 Tante Era menghentikan gerakan kakinya dan melangkah beranjak dari tempatnya semula. Saat gesekan itu berhenti, pikiranku menjadi tidak karuan. Aku berusaha menyelesaikan pekerjaanku secepat mungkin dengan harapan setelah selesai maka aku bisa menuntaskan nafsuku yang sempat terhenti tersebut dengan beronani di kamar mandi. Sebentar kemudian pekerjaanku selesai.
Alangkah terkejutnya aku saat aku keluar dari bawah bak cuci piring, aku melihat Tante Era sudah dalam keadaan telanjang bulat. Bajunya sudah teronggok di lantai. Sambil duduk di atas meja dapur, Tante Era menggosok-gosok memeknya dengan tangan kirinya sedang tangan kanannya meremas-remas payudaranya yang besar. Tanpa berkedip aku melihat kearah memek Tante Era yang menggembung bentuknya dan dikelilingi oleh bulu2 jembut yang cukup lebat tersebut.
“Apakah kamu menyukainya, guh?” Dengan suara manja menggoda Tante Era bertanya kepadaku. Aku tidak menjawab dan terus menatap kearah memeknya.
“Apa kamu gak ingin menyentuhnya, guh? Kamu pasti akan menyukainya kalau sudah menyentuhnya” Ujar Tante Era mengagetkanku.
Bagaikan orang yang kena hipnotis, perlahan aku mendekati Tante Era. Ini adalah pertama kalinya aku melihat memek perempuan secara nyata dan dari jarak yang begitu dekat. Sebelumnya aku hanya melihat memek perempuan dari film2 bokep, tapi kini aku dapat melihatnya secara langsung. Semua itu semakin membuat nafsuku bergelora dan kontolkupun semakin tegak dan keras.
Belum hilang rasa keterkejutanku, tiba2 tangan Tente Era meraih tanganku dan menuntunnya ke memeknya. Tante Era membiarkan aku menyentuh memeknya dan tangankupun mulai meraba bukit memeknya. Bukit memek Tante Era terasa empuk di tanganku. Lalu Tente Era memegang tanganku yang lain dan mengarahkannya pada payudaranya. Luar biasa besar payudara Tante Era dan kini aku meremas payudara tersebut dengan tanganku. Sungguh saat itu persaaanku semakin tidak karuan. Kedua tangan aku benar2 menyentuh dua bagian yang paling sensitif dari seorang perempuan yaitu memek dan payudara dan itu adalah milik Tante Era.
Tente Era memejamkan matanya menikmati rabaan tanganku pada memek dan payudaranya sambil menjilati kedua bibirnya dengan lidahnya sendiri. Tampaknya Tante Era telah benar2 terangsang oleh nafsu birahinya. Tiba2 Tante Era membuka matanya.
guh, Apakah kamu pernah ngentot dengan perempuan?” tanya Tante Era dengan vulgarnya. Mendengar pertanyaan tersebut, jantungku semakin berdegup kencang.
“Belum pernah, Tan” jawabku dengan suara bergetar menahan gejolak nafsu birahiku yang semakin meninggi.
“Mau gak kamu ngentot dengan Tante?” tanya Tante Era lagi.
Aku tertegun mendengar kalimat Tante Era barusan. Baru sekali ini aku melihat lalu kemudian memegang dan meraba memek dan payudara perempuan, tiba2 kini Tante Era ingin aku ngentot dengan dirinya.
“Jangan khawatir, Teguh. Tante akan mengajari kamu bagaimana memuaskan perempuan dengan kontolmu itu dan kamu akan merasakan bagaimana nikmatnya ngentot dengan perempuan” kata Tante Era melihat kebingunganku tersebut, sambill memasukkan tangannya kedalam celana boxerku dan mengusap-usap batang kontolku yang sudah ngaceng dari tadi.
Tante Era bangkit dari duduknya dan menyuruhku untuk ganti duduk di atas meja dapur. Dengan cepat Tante Era menurunkan celana boxerku berserta dengan cdnya sehingga mencuatlah batang kontolku yang besar dan panjang tersebut.
“Wow… gila…!!!! Besar banget kontolmu, guh. Jauh lebih besar dibanding Pamanmu. Udah gitu panjang lagi.” teriak Tente Era begitu melihat batang kontolku sambil tangannya membelai lembut batang kontolku yang panjang dan besar tersebut sehingga kontolku semakin keras dan berdenyut-denyut. Lalu dengan penuh nafsu Tante Era menjilati batang kontolku.
“Sekarang Tante ingin merasakan kontolmu di mulut Tante” kata Tante Era sambil membuka mulutnya dan memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Mulut Tante Era hanya dapat menampung setengah dari keseluruhan panjang batang kontolku. Slurp… slurp… slurp… dengan penuh nafsu Tante Era mengulum batang kontolku dan menjilati kepala kontolku di dalam mulutnya.
“Aaaahhhh… Taaaaaannnn… ssssshhhh…. ooooohhhh…” aku mengerangan merasakan kenikmatan yang luar biasa akibat kuluman Tante Era pada batang kontolku.
Aku memejamkan mata menikmati untuk pertama kalinya batang kontolku diisap oleh perempuan. Selama ini saat melihat adegan perempuan yang sedang ngisep lelaki dalam film bokep, aku selalu membayangkan betapa nikmat rasanya. Kini akupun dapat merasakan kenikmatan itu secara langsung dari Tante Era.
Tante Era terus menghisap-hisap kontolku dengan rakusnya. Mulutnya penuh dengan kontolku dan menghisapnya seperti sedang menghisap permen lolypop. Begitu nikmatnya, aku hampir tidak bisa membuka mataku. Tente Era mengeluarkan kontolku dari mulutnya. Dikocoknya dengan lembut kontolku yang basah oleh ludahnya beberapa kali kemudian dia isap lagi kontolku.
Aku terangsang hebat, aku merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari ujung kepala kontolku.
“Aduh Taaaaannn… aku nggak tahaaaan… enak banget rasanya“ erangku.
“Kalau mau keluar, keluarin aja guh. Jangan ditahan-tahan“ kata Tante Era sambil kembali mengulum dan mengisap kepala kontolku sementara tangannya mengocok lembut batang kontolku sehingga dalam waktu singat aku langsung ejakulasi.
“Aaaaaaaahhhhh… akuuuuuu… keluuuuuaaaarrrr…!!!” teriakku.
Croooottt… croooottt… croootttt… spermaku nyemprot banyak sekali di dalam mulut Tante Era.
PART 2
Sahabatpoker Agen Domino99 Poker Online Bandarq Terbaik Di Asia