PART 2
SAHABATPOKER -“Dikota asalmu juga gak ada?” “ada, cuma pacaran jarak jauh kan gak asik pak”. “Mangnya ngapain aja kalo pacaran”. “Ya biasalah pak, kayak bapak gak pernah muda aja”. “Ramah dong”. “Maksudnya”, aku gak ngerti arah ucapannya. “Rajin menjamah maksudnya”. Aku senyum2 saja. “Suka diremes2 kan. Mana tahan cowok kamu liat toket montok gini”. “IH bapak, tau aja”. “Kan kamu yang bilang kalo aku kan pernah muda juga. Mo nonton dvd gak Za, ada film seru neh”. “Seru pa saru pak”, aku guyon. “Seru dan saru, aku pasang ya”.
Ternyata yang dipasang adalah dvd bokep, prempuannya orang asia, Thai kayanya, kecil, imut dan lelakinya bule. “Ih pak, bule punya gede panjang gitu ya, apa muat tuh di ceweknya yang imut banget”. “Ceweknya bukan imut, tapi bersebelahan ma bule tinggi besar ya jadi kliatan imut”. Aku terangsang juga melihat adegan ngemut yang sedang dilakukan si cewek. “Suka ngelakuin gini juga ma cowok kamu”. Aku terdiam menikmati adegan demi adegan yang sangat merangsang. Dia rupanya tau kalo aku dah mulai terangsang, dia menggeser duduknya kesebelahku di sofa. “Dah napsu ya Za. Prempuan yang kumisan kaya kamu pasti napsunya besar”. Memang diatas bibir mungilku ada kumis halus yang cukup jelas terlihat. Aku biarkan saja kumis halus itu sebab kalo dicukur kawatirnya jadi makin kasar. Mana lagi kumis gak merusak penampilanku kok, malah si bapak seneng kayanya ma kumisku. “Bapak sok tau ah”. “Tuh buktinya kamu, baru liat bokep sebentar aja, duduknya dah gak tenang, dah gatel ya Za”. Aku dirangkulnya, pipiku diciumnya. “Kamu cantik Za”, ketika aku menoleh kearahnya dia langsung saja menyamber bibirku dengan bibirnya.
Aku diciumnya dengan penuh napsu. “Aku terangsang sekali deh Za liat bodi kamu seksi gini”. “Pak….”, aku hanya melenguh saja karena kembali bibirku dikulumnya dengan penuh napsu. Tangannya segera menyamber toketku, dielusnya pelan dari luar blusku. Aku jadi menggelinjang, Melihat aku menggelinjang, dia mulai meremas pelan toketku sehingga aku makin menggelinjang. Pinter sekali dia merangsang napsuku. “Dah lama gak ngelakuin ya Za”. “Ngelakuin apa pak”. “Maen”. “Maen apa pak”, aku pura2 gak ngerti arah pertanyaannya. “Ngen tot”, katanya to the point. “Ya mo ngelakuin ma siapa pak, kan cowok Zahra gak disini”. “Ma aku aja ya”, kembali dia mengulum bibirku sembari meremas gemas kedua toketku bergantian.
Tangannya kemudian mulai mengelus2 pahaku. Pahaku dikangkangkan dan elusannya mengarah keselangkanganku. Karena masih pake jins tebal, gosokan di selangkanganku gak terlalu terasa. Dvd bokep makin seru, si bule lagi ngegenjot kon tol gede panjangnya di me mek ceweknya. Aku sudah terangsang sekali karena tontonan dvd dan elusan tangan si bapak.”Lepasin ya pakean kamu, biar kerasa elusanku”, dia tau rupanya kalo gesekan diselangkanganku gak terlalu terasa. Tanpa menunggu jawabku, dia menarik blusku ke atas. Aku mengangkat kedua tanganku ke atas juga untuk mempermudah dia melepaskan blusku. Dia melotot melihat toketku yang tertutup bra yang kayanya gak muat menampung semuanya. “Za, montok banget deh kamu”, katanya sembari melepas kaitan braku. Terpampanglah toket montokku didepan matanya. pentilku yang imut dielus2nya dengan telunjuknya.
“Sering diemut tapi masi imut ya Za pentil kamu”, Aku makin menggelinjang karena elusan di pentil aku. Dia mendekatkan mukanya ke pentilku dan mulai menjilatinya, tangan satu langsung meremas toketku satunya. “aaah pak..,” kembali aku melenguh karena ulahnya. pentilku langsung mengeras. “Pentil kamu dah ngaceng tuh Za”, dia langsung mengemut pentilku dan disedot2nya, sementara tangannya mulai mengelus2 puserku yang terbuka karena jinsku yang model hipster. “Pak, geli…”, lenguhku lagi. “Geli apa napsu”. “Dua2nya pak”. “Lepas juga ya jins kamu”. Aku hanya menggangguk. Dia membuka ban pinggangku, kemudian kancing jins dibukanya, ritsluiting diturunkan, dan dia mulai menarik jinsku. Karena ngepas badan memang tidak mudah melepas jinsku. Aku mengangkat pantatku untuk mempermudah dia melepasnya. Ketika jinsku terlepas, dia melotot lagi melihat jembutku yang menyeruak dari samping kanan kiri dan bagian atas cd miniku yang tipis. “Wah lebat banget jembut kamu Za, aku dah duga. Prempuan yang kumisan pasti jembutnya lebat, dan napsunya gede banget”. Kamu dah napsu ya Za”. “Dari tadi pak, abis tangan bapak nakal sih”, jawabku manja.
Dia memelukku dan tangannya meluncur ke toketku. Jarinya kembali menelusuri toketku, dielus2nya dengan lembut. Aku terdiam, napasku makin memburu terengah. Pentilku dikilik2nya dengan jarinya sehingga tambah mengeras, “Paak”, lenguhku. Dia langsung saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di dadanya yang bidang. Dia kembali menciumi leherku sementara kedua toketku terus saja diremes2, sehingga napsuku makin berkobar. Dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas. Bibirku dikulumnya, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tanganku segera turun mencari kon tolnya. Kuusap2, terasa sekali kon tolnya sudah ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat pinggangnya kubuka, celananya kubuka.
Dia berdiri sehingga celana panjangnya meluncur ke lantai. kon tolnya yang besar itu nongol dari bagian atas CD nya yang mini, hampir menyentuh pusernya saking panjangnya. Kami segera bergelut. Dia terus meremas-remas toketku sementara aku mengocok kon tolnya. “Pak, keras banget, gede lagi”, kataku sambil jongkok didepannya, melepas cdnya dan menciumi kon tolnya dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. “Aah Zahra, kamu pinter banget bikin aku nikmat”, erangnya. “Aaaduuuuuhh…. Din…..enak banget emutanmu”. kon tolnya kujilati seluruhnya kemudian kumasukkan ke mulutku, kukulum dan kuisep2. Kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan kon tolnya di mulutku. Aku makin terangsang ketika mengemut kon tol besarnya. Akhirnya dia gak tahan lagi. Bajunya dilepaskannya sehingga dia telanjang bulet, sedang aku masi memakai cd miniku yang tipis nerawang.
Aku ditariknya ke kamarnya, sebelumnya dvd dimatikan karena sudah tidak kutonton sejak dia mulai meraba2 tubuhku. Aku dibaringkannya diranjang. Sambil terus meremas2 toketku tangan satunya mempermainkan jembutku yang lebat dari luar cdku. “Pak, geli”, erangku. “Geli apa nikmat Za”, tanyanya. “Dua2nya pak, Zahra dien tot dong pak, udah kepengin banget nih”, kataku to the point. Tangannya menyusup ke punggungku sambil mengecup bibirku. “Za kamu napsuin banget deh”, katanya sambil melepas cdku. Aku mengangkat pantatku sehingga cdku dengan mudah meninggalkan tempatnya. Bandarq Terbaik Di Asia
Dia langsung saja menindihku. kon tolnya diarahkan ke belahan no nokku yang sudah basah dan sedikit terbuka, lalu dia menekan kon tolnya sehingga kepala kon tolnya mulai menerobos masuk no nokku. Aku mengerang keenakan sambil memeluk punggungnya. Dia kembali menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. Sementara itu dia terus menekan pantatnya pelan2 sehinggga kepala kon tolnya masuk no nokku makin dalam dan bless…… kon tolnya sudah masuk setengahnya kedalam no nokku. “Aah, kon tol bapak nikmat banget deh”, erangku sambil mencengkeram punggungnya. Kedua kakiku kulingkarkan di pinggangnya sehingga kon tol besarnya langsung ambles semuanya di no nokku.
“Pak, ssh, enak pak, terusin”, erangku. Aku menggeliat2 ketika dia mulai mengeluar masukkan kon tolnya di no nokku. Aku mengejang2kan no nokku meremes2 kon tolnya yang sedang keluar masuk itu. “Za nikmat banget empotan no nok kamu”, erangnya. “Kencang sekali empotannya, mana peret lagi”. “Terang saja peret pak, Zahra baru sekali ini ngerasain kon tol sebesar bapak punya keluar masuk no nok Zahra”. “Mangnya kon tol cowok kamu kecil ya Za”. “Ketika itu si rasanya gede pak, tapi dah ngerasain kon tol bapak, kayanya kecil banget deh kon tol cowok Zahra”. Dia memelukku dan kembali menciumi bibirku, dengan menggebu2 bibirku dilumatnya, aku mengiringi permainan bibirnya dengan membalas mengulum bibirnya. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk makin cepat dan keras, aku menggeliatkan pinggulku mengiringi keluar masuknya kon tolnya di no nokku. Setiap kali dia menancapkan kon tolnya dalam2 aku melenguh keenakan.
Terasa banget kon tolnya menyesaki seluruh no nokku sampe kedalem. Karena lenguhanku dia makin bernapsu mengenjotkan kon tolnya. Gak bisa cepet2 karena kakiku masih melingkar dipinggangnya, tapi cukuplah untuk menimbulkan rangsang nikmat di no nokku. Kenikmatan terus berlangsung selama dia terus mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, akhirnya aku gak tahan lagi. Jepitan kakiku di pinggangnya terlepas dan kukangkangkan lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kon tolnya keluar masuk no nokku dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian aku memeluk punggungnya makin keras “Pak, Zahra mau nyampe”. “Kita bareng ya Za”, katanya sambil mempercepat enjotannya. “Pak, gak tahan lagi pak, Zahra nyampe pak, aakh”, jeritku saking nikmatnya. Kakiku kembali kulingkarkan di pinggangnya sehingga kon tolnya nancep dalam sekali di no nokku. no nokku otomatis mengejang2 ketika aku nyampe sehingga bendungan pejunya bobol juga. “Akh Za, aku ngecret Za, akh”, dia mengerang sambil mengecretkan penjunya beberapa kali di no nokku. Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kon tolnya masih tetep nancep di no nokku. Aku menikmati enaknya nyampe. Setelah gak ngos2an, dia mencabut kon tolnya dari no nokku. kon tolnya berlumuran lendir no nokku dan pejunya sendiri. Dia berbaring disebelahku. “Za, akhirnya aku kesampean juga ngen totin kamu. Sejak pertama ngeliat kamu aku dah napsu banget ma kamu. Kamu nikmat banget deh kalo dien tot. Kamu yang paling nikmat dari semua perempuan muda yang pernah aku en tot”, katanya sambil mengelus2 pipiku
“Mandi yuk” ajaknya. “Kan dah kringeten”, ketika melihat ekspresiku yang menanyakan apa gunanya mandi. Kami bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Aku duduk dipangkuannya dan tangannya mengusap2 pahaku. “Kamu cantik sekali, Za”, rayunya. Tangannya pindah ke bukit no nokku mempermainkan jembutku yang lebat. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku. “Geli pak”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat2 jadinya. Segera tangannya meremes2 toketku. “Toket kamu besar ya Din, kenceng lagi”, katanya. “Bapak suka kan”, jawabku. “ya Za, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabnya sambil terus meremes2 toketku. Dia kemudian mencium bibirku. Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan, dan kembali keranjang.
kon tolnya yang belum aku apa2in sudah nga ceng berat, “Pak, napsu bapak besar sekali, baru saja ngecret di no nok Zahra apak sudah ngaceng lagi”, kataku sambil mengocok kon tolnya. “Abis kamu napsuin sekali Za, gak puas aku cuma sekali ngen totin kamu”. Aku menjatuhkan dirinya dipelukan dadanya yang bidang. Segera dia mengecup bibirku, beralih ke leherku dan kemudian turun ke toketku. Toketku diremes2nya, aku terengah, napsuku berkobar lagi. Pentilku diemutnya. Tangan satunya menjalar kebawah menerobos lebatnya jembutku dan mengilik2 it ilku. “Aakh pak, pinter banget ngerangsang Zahra”, erangku. Aku mengangkangkan pahaku supaya kilikannya di it ilku makin terasa. Kilikan di it ilku membuat aku kembali liar.
PART 3
Sahabatpoker Agen Domino99 Poker Online Bandarq Terbaik Di Asia
0 komentar:
Posting Komentar