Selasa, 04 Februari 2025

KISAH NYATA PERJAKAKU HILANG !!! PART 4

 


SAHABATPOKER  “Gimana? Enak kan rasanya ngentot dengan perempuan?” tanya Tante Era sambil duduk di sampingku.

“Enak sekali, Tan. Terima kasih. Tante telah mengajari aku nikmatnya ngentot memek perempuan. Selama ini aku hanya merasakan kenikmatan ejakulasi lewat onani, tapi kini aku dapat merasakan nikmatnya ejakulasi di memek Tante…” sahutku sambil tersenyum, “Tapi kalau Paman pulang, aku susah dapetin memek Tante…” kataku.

“Tenang guh. Kapanpun Teguh pingin memek Tante, akan Tante berikan… tapi harus hati-hati, guh. Di depan pamanmu jangan memperlihatkan sikap lain padaku. Seperti biasa saja. Pokoknya harus serapi mungkin” kata Tante Era.

Aku cuma mengangguk, sambil memperhatikan wajah Tante Era. Sorot pandangannya memang jadi lain dari biasanya. Seperti mengandung arti yang mendalam. Senyumnya pun jadi lain. Mungkin itulah senyum seorang wanita yang telah mencapai kepuasan seksual.

“Kenapa udah mau pakai celana lagi? Emang gak mau lagi?” kata Tante Era dengan nada agak centil sambil memegang tanganku saat aku hendak mengenakan cdku.

“Mau, tapi aku lapar, Tan. Kita makan dulu gimana?” ajakku

“Kalau perut penuh, nanti bisa sembelit,” Tante Era memelukku dengan hangatnya, “Mending kita bikin ronde kedua dulu yuk. Nanti kalau udahan, baru kita makan malam. Tante yakin kamu pasti masih kuat” katanya.

Aku mengangguk sambil senyum. Cd tak jadi kupakai, lalu kulemparkan begitu saja ke lantai. Sementara itu Tante Era pun membuka lilitan handuknya, sehingga tubuhnya bugil lagi di depan mataku. Sejenak kuamati tubuh Tante Era yang mulus sekali. Payudaranya montok payudara. Kulit Tante Era mulus dan bersih. Tidak ada noda setitik pun di tubuhnya. Hebat juga pamanku bisa mendapatkan wanita secantik dan semulus ini. Padahal saat itu usia pamanku sudah 50 tahun, sementara Tante Nur 20 tahun lebih muda darinya.

Tante Era langsung menelentang, seperti mengharapkan terkamanku. Dan aku memang menerkamnya. Meremas payudaranya yang masih kencang dan bahkan mengemut putingnya seperti bayi yang sedang menyusu pada ibunya. Tante Era tersenyum-senyum sambil mengelus rambutku dengan lembut.

Batang kontolku pun mulai menegang lagi. Tante Era tahu itu, karena tangannya terus-terusan memegang batang kontolku dan terkadang meremasnya dengan lembut.

Ayo… masukkan lagi kontolmu guh…” pinta Tante Era sambil meraih batang kontolku dan diarahkan tepat di celah memeknya yang sudah basah itu. Tante Era lalu memberi isyarat agar aku mendorong batang kontolku. Kuikuti isyaratnya itu. Kudorong batang kontolku sekuat mungkin.

“Ouw… Oooh… sedikit-sedikit, guh. Jangan disekaliin… sakit… kamu gede sekali sih…” teriak Tante Nur sambil meringis.  Bandarq Terbaik Di Asia


Aku cabut kontolku dari liang memek Tante Era lalu aku gesek2an kepala kontolku ke itil Tante Era beberapa kali hingga memeknya semakin basah dan terasa licin.

“Ooooohhh… nah… gitu… sayang… iya… gesek2 sayang… iya… ooooohhhh….” desah Tante Era merasakan nikmatnya gesekan kepala kontolku di itilnya yang semakin membengkak itu.

Kemudian aku selipkan kepala kontolku di belahan memek Tante Era dan aku tekan perlahan-lahan batang kontolku hingga amblas masuk kedalam liang memek Tante Era.

“Aaaaaahhhh… sayaaaangg… enak sayaaaaang…” erang Tante Era merasakan nikmatnya gesekan batang kontolku pada dinding liang memeknya.

“Ngentot denganku sama ngentot dengan paman enakan mana Tan?” bisikku sambil terus mengenjotkan batang kontolku keluar masuk liang memek Tante Era.

“Jauh sayang. Ngentot dengan kamu jauh lebih enak… soalnya kontolmu keras sekali… panjang dan gede banget… aaaaaahhh… bisa2 aku jadi ketagihan kamu guh…” jawab Tante Era.

Kemudian bibir kami saling lumat.

“guuuuuuuh…. ooooooh… enak sekali sayang… sssssshhhh… ooooohhh… kayaknya aku sudah mau keluaaaaar…” terdengar lagi desahan-desahan histeris Tante Era, ketika bibirnya lepas dari lumatanku.

Sulit melukiskannya dengan kata-kata, betapa nikmatnya saat batang kontolku sudah mulai mengenjot-enjot dalam jepitan liang memek Tante Era yang cantik dan mulus itu. Kedutan2 memek Tante Era semakin sering terasa. Liang memek Tante Era serasa memijit-mijit batang kontolku sehingga membuat akupun mulai merasakan kalau sebentar lagi spermaku juga akan keluar.

“Ssssshhhh… aaaaaahhhhh… Tanteeeeee… akkkuuu… jugaaaa…. mau keluuuuaaaarrrr…” aku mengerang.

“Enjotan yang cepat sayang… ayo sayang… kita bareng2 keluar… aaaaaahhh… sssssshhhh… enak sekali sayang…” erang Tante Era. Kuikuti keinginan Tante Era. Kupercepat gerakan pantatku maju mundur dan enjotan batang kontolku keluar masuk liang memek Tante Era.

“Aaaaaahhhh… Taaaaaannnn… akuuuuuu… keluuuuuaaaarrr…!!!” teriakku. Kutancap batang kontolku sekuat mungkin, sampai terbenam sepenuhnya di dalam liang memek Tante Era. Aku pun mendekap tubuh Tante Era sekencang mungkin. Crooooottt… croooottt… croooottt… kontolku menyemprot-nyemprotkan spermaku di dalam liang memek Tante Era.

“Oooooohhhh… Teguuuuh… akuuuuu… juuugaaa… keluuuuaaaarrr… aaaaahhhhh…!!!” jerit Tante Era. Dia mencapai orgasmenya. Tubuhnya mengejang sambil mendekapku erat sekali. Seeeeerrrr… seeeeerrr… seeeerrr… semburan cairan orgasmenya menyiram hangat batang kontolku.

Kami saling berdekapan dengan erat, kemudian kami terkapar di atas tempat tidur dengan kepuasan yang tiada taranya.


Tante Era kemudian bercerita mengenai kehidupan seksualnya dengan Paman. Sudah hampir satu tahun ini dia tidak merasakan nikmatnya orgasme dari persetubuhannya dengan Paman. Akibat penyakit gula yang dideritanya, Paman tidak dapat lagi memberikan kepuasan seksual kepadanya.

Ngentot dengan Pamanmu sebulan 2 kali sudah cukup bagus, karena seringnya cuma sekali sebulan. Pamanmu kalau berdiri nggak bisa keras dan baru sebentar main kontolnya sudah ejakulasi” kata Tante Era.

“Makanya saat melihat tonjolan kontolmu yang besar dari balik celana boxermu tadi, nafsuku langsung bangkit. Dan ternyata kontolmu memang sangat gede dan panjang, guh. Memekku seperti mau jebol rasanya. Dan luar biasa… belum pernah aku merasakan bersetubuh yang senikmat ini…” bisiknya lirih sambil menikmati sisa2 orgasmenya.

Aku tersenyum dengan perasaan bangga. Kemudian mengikuti langkah Tante Era ke dalam kamar mandi. Kami sama2 mencuci kemaluan kami. Keluar dari kamar mandi, Tante Era menutup tubuhnya dengan kimono tanpa mengenahan BH dan CD. Begitu pula denganku yang mengenakan celana boxer dan tanpa memakai CD. Kemudian kami sama-sama melangkah ke ruang makan.


“Mau dibikinin nasi goreng?” tanya Tante Era sambil melingkarkan lengannya di leherku, dengan sikap yang mesra sekali.

“Boleh, kalau Tante Era gak capek” sahutku sambil tersenyum.

Tante Era mencium bibirku dengan mesra, membuat hatiku berdenyut. Karena malam ini sangat lain dari biasanya.

“Kuat berapa kali lagi malam ini?” tanya Tante Era dengan lengan tetap melingkari leherku. Dengan tatapan yang menggoda.

“Nggak tau Tan. Kan aku juga baru pertama kali ngentot dengan dengan perempuan. Emang biasanya kalau cowok sebaya aku kuat berapa kali?” tanyaku

“Empat atau lima kali juga bisa. Tapi Tante Era pasti kepayahan. Tante Era kan bukan remaja lagi” jawab Tante Era sambil melepaskan rangkulannya dan melangkah ke dapur.

Sebentar kemudian Tante Era sudah menghidangkan nasi goreng untukku. Ada 2 sendok dan 2 garpu dalam satu piring dan nasi gorengnya pun banyak.


LANJUT>>PART 5

Sahabatpoker Agen Domino99 Poker Online Bandarq Terbaik Di Asia

0 komentar:

Posting Komentar