SAHABATPOKER “Mau sepiring berdua, sayang?” Tante Era mengecup pipiku. Aneh, ada getaran khusus di hatiku. Senang rasanya diperlakukan mesra seperti itu oleh Tanteku.
Layaknya sepasang kekasih, kami lalu makan di piring yang sama. Terkadang saling pandang dan tersenyum.
“Malam ini aku tidur disini ya Tan?” pintaku setelah nasi goreng habis dilahap oleh kami berdua.
“Dengan senang hati,” jawab Tante Era, “Nanti biar aku kasih tahu mamamu kalau kamu malam ini nginap disini” lanjutnya.
Selesai makan nasi goreng, untuk pertama kalinya aku tidur bersama Tante Era. Tentu bukan cuma tidur. Kami lakukan lagi persetubuhan yang ketiga kalinya. Yang ketiga ini lebih edan-edanan. Kami bergulingan, saling remas, saling lumat dan kembali mengatur supaya mencapai titik kepuasan dalam waktu berbarengan. Ketika batang kontolku sedang menyemprot-nyemprotkan spermaku di dalam liang memek Tante Era, terasa benar liang memek itu pun berkedut-kedut, sebagai pertanda bahwa Tante Era pun sedang merasakan nikmatnya orgasme.
Kami sama-sama terkapar dalam kepuasan. Lalu kami tertidur sambil saling berpelukan dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Begitu nyenyaknya aku tidur, sehingga tak peduli lagi pada tubuhku yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Bahkan selimut pun masih terlipat dengan rapi, tidak kami pakai untuk menyelimuti tubuh bugil kami.
Tapi pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, aku merasakan sesuatu yang lain pada batang kontolku. Ada elusan yang luar biasa enaknya, sehingga aku membuka mataku perlahan. Ternyata Tante Era sedang menyelomoti batang kontolku.
Aku terdiam dan berpura-pura tetap tidur. Tapi batang kontolku mulai menegang lagi. Ah, gila… permainan bibir dan lidah Tante Era terasa begitu enaknya, sehingga nafsu birahiku bergejolak lagi dengan hebatnya.
Kemudian Tante Era berjongkok dengan kakinya berada di kanan kiri pinggulku. Rupanya Tante Era sedang berusaha memasukkan batang kontolku ke dalam memeknya.
Blesss…. batang kontolku terbenam lagi di dalam liang memek Tante Era, disusul dengan penjatuhan dada Tante Era ke atas dadaku, sehingga aku pun membuka mataku.
Tante Era menggerak-gerakkan pantatnya naik turun, sehingga batang kontolku jadi keluar masuk di dalam liang memek Tante Era yang terasa hangat ini. Dinginnya udara pagi tak terasa lagi. Kehangatan dan kenikmatan membuatku mulai berkeringat. Dan diam-diam aku teringat sebuah artikel yang mengatakan bahwa bersetubuh menjelang pagi sangat enak rasanya. Kini aku mengalaminya dan merasakan nikmatnya. Bandarq Terbaik Di Asia
Pada saat tubuh sedang segar-segarnya, setelah semalaman istirahat, aku mendapat “santapan pagi” yang sungguh lezat rasanya.
Tante Era tambah merangsangku dengan kata-katanya, “Enak ya ngentot subuh-subuh gini?” desisnya sambil mempergila ayunan pinggulnya. Sehingga batang kontolku seperti dibesot-besot ke atas ke bawah ke kanan ke kiri.
Iya Tan,” sahutku mengimbangi, “ternyata memek Tante Era enak sekali…”
“Kontol kamu juga enak, sayang. Pamanmu kalah jauh… dudududuuuuuuhhhhh… enak sekali sayang… aaaahhhh… aku bisa jadi tambah sayang sama kamu guh…” kata Tante Era.
“I… iii… iya Tan… mmmmmmh… enak Tan… ooooh… ssshhhhh… aaahhhh…” erangku.
Tiba-tiba Tante Era menghentikan ayunan pinggulnya dan memeluk tubuhku erat2.
“guuuuuuh… akuuuuuu… keluuuuuaaaarrr…!!! ssssshhhhh… aaaaaahhhh… nikmaaaaaatttt… banget guuuuuuh…!!!” jerit Tante Era mendapatkan orgasmenya yang pertama di pagi itu.
Seeeeerrr… seeeerrrr… seeeerrrr… cairan orgasmenya menyembur banyak sekali menyiram hangat batang kontolku yang masih terbenam di liang memeknya dan liang memeknyapun berkedut-kedut kuat sekali.
Setelah beristirahat sejenak, menyadari batang kontolku yang masih keras di liang memeknya, Tante Era mengeluarkan kontolku dari dalam memeknya.
“Ganti posisi, guh. Kamu yang di atas” pinta Tante Era sambil merebahkan tubuhnya di sampingku. Namun kali ini Tante Era terlentang sambil mengganjal pinggulnya dengan bantal. Lalu kedua kakinya direntangkan lebar-lebar. Sehingga kemaluan Tante Era tampak merekah, tampak kemerahan bagian dalamnya.
“Supaya apa diganjal bantal gitu Tan?” tanyaku polos.
“Biar kamu bisa masuk semuanya” jelas Tante Era lalu tersenyum sambil mengelus memeknya sendiri.
“Oya? tanyaku dengan keheranan.
“Iya sayang… cobalah… pasti beda rasanya” jawab Tante Era.
Aku tersenyum, lalu mengikuti petunjuk Tante Era, memasukkan batang kontolku ke dalam memeknya yang sudah sangat basah itu. Kemudian aku menahan tubuhku dengan kedua tangan tertekan di kanan kiri Tante Era, seperti tukang becak yang sedang memegang stang becaknya.
Gila, Tante Era benar. Dengan cara seperti itu sensasinya sungguh luar biasa. Rasanya batang kontolku amblas sepenuhnya ke dalam liang memek Tante Era yang mencuat ke atas itu.
“Duuuuuuuh… sudah masuk, guh…??!!! Iya… ooooohhhh… kontolmu emang gede sekali, guh. Sampai seret begini rasanya… ooooohhh… enak bangeeeetttt… ssssshhhh… ooooohhhh…” bisik Tante Era terengah-engah sambil mendekapku erat2.
“Aaaahhh… nikmat sekali Taaaaaan… lebih mantap rasanya…” cetusku sambil mengayun batang kontolku.
Tante Era pun mengangkat kakinya sampai melewati bahuku dan menggantung kakinya di bahuku. Dengan begitu aku semakin leluasa menggerakan batang kontolku dan membenamkannya dalam2 di liang memek Tante Era.
Sampai fajar menyingsing, aku masih mengayun batang kontolku. Keringat pun mulai bercucuran, berjatuhan ke perut dan dada Tante Era. Ooooohhh… sungguh pagi yang indah sekali.
Aku terus mengenjotkan batang kontolku, sambil mempermainkan payudara Tante Era yang montok dan masih sangat kencang itu. Tante Era menikmati semuanya dengan ganasnya. Pinggulnya bergoyang-goyang erotis sekali, meliuk-liuk dengan gerakan seperti angka 8, membuat batang kontolku seperti dibesot-besot dengan nikmatnya di dalam liang memeknya. Aku pun terpejam-pejam saking enaknya.
Pada satu saat Tante Era merengkuh leherku, kemudian menciumi bibirku, bahkan lalu melumatnya dengan penuh gairah. Aku pun tak tinggal diam. Kulumat juga bibir dan lidah Tante Era yang terasa hangat ini. Sementara gerakan batang kontolku semakin cepat bergerak maju mundur dan keluar masuk di dalam jepitan liang memek Tante Era. Sehingga gak lama kemudian, tubuh Tante Era kembali mengejang sambil memeluk erat tubuhku.
“Aaaaaaahhhhhh… akkkuuuuu… keluuuuaaaarrrr… laaaaagiii… guuuuuuh… sssssshhhhhhh…. ooooohhhh… enaaaaaakkkkk… guuuuuuh…. sssssshhhhh… aaaaaaahhhhh…..!!!” teriak Tante Era mendapatkan orgasmenya yang kedua.
Seeeeerrr… seeeerrrr… seeeerrrr… cairan orgasmenya kembali menyiram batang kontolku. Liang memeknyapun berkedut-kedut kuat sekali lebih kuat dari yang pertama tadi.
Aku merasa bangga, karena dalam senggama di pagi ini aku berhasil membuat Tante Era dua kali orgasme. Aku memang jadi tangguh sekali. Karena dalam semalaman sampai pagi ini aku telah bersetubuh empat kali dengan Tante Era. Tapi aku kasihan melihat Tante Era yang seperti sudah kepayahan disetubuhi olehku. Maka sambil menikmati empotan memek Tante Era yang luar biasa nikmatnya itu, aku berkonsentrasi agar cepat ejakulasi. Akhirnya dengan sekali hentakan, aku membenamkan batang kontolku sedalam mungkin, sampai menyentuh dasar liang memek Tante Era
LANJUT>>PART 6
Sahabatpoker Agen Domino99 Poker Online Bandarq Terbaik Di Asia
0 komentar:
Posting Komentar